Minggu, 12 April 2020

Sistem Ekskresi Manusia

Alat ekskresi pada manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit.

Ginjal
Ginjal merupakan organ ekskresi yang mengeluarkan urine dari proses filtrasi darah. Dalam urine terkandung urea, amonia, dan air. Ginjal tersusun dari beberapa bagian, yakni pada bagian korteks terdapat jutaan nefron yang tersusun dari badan. Malphigi dan saluran-saluran. Bagian badan Malphigi dibentuk oleh glomerulus dan kapsula Bowman. Saluran-saluran ginjal terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, lengkung Henle, dan duktus kolektivus, yang masing-masing berperan dalam proses pembentukan urine. Bagian-bagian dari nefron.
 Alat ekskresi pada manusia meliputi ginjal Sistem Ekskresi Manusia
Proses pembentukan urine bisa dilihat pada tabel berikut;
 Alat ekskresi pada manusia meliputi ginjal Sistem Ekskresi Manusia
Urine pada dasarnya adalah cairan sisa hasil ekskresi ginjal yang kemudian dikeluarkan melalui proses urinasi. Zat yang terkandung dalam urine di antaranya adalah air, urea, amonia, NaCI, pigmen empedu yang menyebabkan urine berwarna kuning, dan zat-zat sisa dalam darah.

Hati
Hati merupakan alat ekskresi yang berfungsi untuk menghasilkan cairan empedu, menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen, membentuk dan merombak protein, serta menetralkan racun dalam tubuh.

Paru-paru
Paru-paru merupakan alat ekskresi yang berfungsi mengeluarkan zat sisa pernafasan berupa CO₂ dan uap air.

Kulit
Merupakan alat ekskresi yang berfungsi mengatur dan melindungi tubuh dari berbagai rangsangan. Kulit mengeluarkan zat sisa berupa keringat.

Gangguan sistem ekskresi pada manusia
  • Gagal ginjal; kelainan ginjal yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya (sebagai alat penyaring darah).
  • Batu ginjal; terbentuk karena adanya endapan garam kalsium yang semakin lama semakin mengeras dan membesar.
  • Diabetes insipidus; mengeluarkan urine terlalu banyak karena kekurangan hormon ADH (anti diuretic hormone).
  • Nefritis; peradangan pada nefron terutama glomerulus karena infeksi bakteri Streptococcus.
  • Diabetes mellitus; tingginya kadar gula dalam darah.
  • Biang keringat; penyumbatan pori-pori kulit sehingga pengeluaran keringat tertahan.
  • Sirosis hati; penyakit lanjutan dari hepatitis B dan hepatitis C yang sangat kronis.
  • Kolestasis dan jaundice; kegagalan hati memproduksi atau mengeluarkan cairan empedu dalam tubuh.
  • Poliuria; meningkatnya produksi urine
  • Eksem; peradangan kulit.