Selasa, 05 November 2019

Sistem Peredaran Darah Manusia

Peredaran darah manusia termasuk peredaran darah tertutup karena darah selalu beredar di dalam pembuluh darah, dengan jantung sebagai pusatnya. Pada sistem peredaran darah ini, darah yang diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena. Jantung merupakan salah satu organ peredaran darah yang penting bagi tubuh manusia. 

Seperti pompa, jantung berfungsi memompa darah, sehingga darah dapat diedarkan ke seluruh tubuh. Contoh yang biasa diambil dari sistem peredaran tertutup ini yaitu annelida dan vertebrata. Setiap beredar, darah melalui jantung dua kali sehingga disebut peredaran darah ganda. Pada peredaran darah ganda tersebut dikenal peredaran darah kecil dan peredaran darah besar. 

1. Peredaran Darah Kecil
Peredaran darah kecil merupakan peredaran darah yang dimulai dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali lagi ke jantung. Perhatikan gambar berikut;

Gambar diatas adalah gambar sistem peredaran darah kecil. Peredaran darah kecil adalah peredaran darah yang dimulai dari ventrikel atau bilik kanan jantung menuju ke paru-paru (kanan dan kiri) dan akhirnya kembali ke ventrikel atau serambi kiri jantung. Alur peredaran darah dari bagian tubuh lain ke jantung yang dibawa oleh vena adalah sebagai berikut.
Jantung (serambi kanan) → Paru-paru → Jantung (serambi kiri)

2. Peredaran Darah Besar
Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali ke jantung lagi. Perhatikan gambar berikut;
Setelah melalui serambi kanan, darah dipompa masuk ke bilik kanan. Selanjutnya darah masuk ke arteri paru-paru kemudian masuk ke paru-paru. Darah yang berasal dari vena paru-paru masuk ke serambi kiri, kemudian dialirkan ke bilik kiri. Selanjutnya dari bilik kiri darah masuk ke pembuluh besar atau aorta untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Darah yang mengalir menjauhi jantung dibawa oleh pembuluh darah arteri atau pembuluh nadi.

Darah yang menjauhi jantung membawa oksigen dan zat makanan, kecuali arteri pada paru-paru yang tidak mengandung oksigen dan zat makanan. Sedangkan darah yang mengalir menuju jantung dibawa oleh pembuluh darah vena atau pembuluh balik. Pembuluh darah vena mengandung CO2, sedikit oksigen (O2), dan sedikit sari makanan, kecuali pada vena paru-paru yang mengandung lebih banyak O2 dan sari makanan.

Gangguan pada Sistem Peredaran Darah

1) Serangan Jantung
Serangan jantung terjadi jika arteri koronaria yang terdapat pada jantung tidak dapat mengirimkan darah yang cukup ke sel-sel jantung. Kondisi ini dapat terjadi karena arteri koronaria tersumbat oleh lemak atau kolesterol. Arteri koronaria merupakan pembuluh darah yang mengaliri otot jantung dengan darah yang mengandung oksigen dan nutrisi. Tersumbatnya arteri koronaria akan menyebabkan otot jantung berhenti beraktivitas jika sel-sel otot tidak menerima oksigen dan nutrisi yang cukup. Gejala dari serangan jantung antara lain dada terasa sakit, sakit pada bagian lengan dan punggung, napas pendek, dan kepala pusing.
Dari alodokter.com, Serangan jantung, secara medis disebut infark miokard, adalah kondisi di mana pasokan darah menuju ke jantung terhambat. Ini adalah kondisi medis darurat yang biasanya disebabkan oleh penggumpalan darah atau penumpukan lemak, kolesterol, dan unsur lainnya. Gangguan aliran darah ke jantung ini bisa merusak atau menghancurkan otot jantung dan bisa berakibat fatal.

Berikut ini adalah gejala yang mungkin muncul pada penderita serangan jantung.
  • Sesak napas.
  • Sakit atau nyeri di bagian dada.
  • Merasa lemah dan pusing.
  • Sangat gelisah atau cemas.
Untuk menentukan apakah seseorang mengalami serangan jantung, biasanya akan muncul kombinasi dari beberapa gejala. Kondisi ini tidak tergantung kepada keparahan sakit dada yang dirasakan. Sakit dada yang dirasakan belum tentu terjadi pada semua orang yang merasakan sakit jantung. Kadang-kadang rasa sakitnya ringan dan disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa. Sebaliknya, tidak semua sakit dada adalah akibat serangan jantung.

Pengobatan pada Serangan Jantung
Serangan jantung adalah kondisi medis darurat yang harus ditangani secepatnya. Segera ke rumah sakit terdekat jika Anda atau seseorang dicurigai mengalami serangan jantung.
Untuk penanganan pertama, segera konsumsi aspirin dengan dosis normal 300 mg, tapi sebelumnya pastikan bahwa penderita tidak alergi terhadap aspirin. Obat ini bisa membantu mengencerkan darah dan mengurangi risiko serangan jantung lebih lanjut.

Pengobatan yang diberikan pada penderita serangan jantung adalah obat-obatan untuk melarutkan gumpalan darah dan prosedur operasi untuk mengembalikan aliran darah menuju  jantung. Pengobatan yang dilakukan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi penderita serangan jantung.

Serangan jantung yang parah atau terlambat ditangani bisa menyebabkan komplikasi yang serius dan bahkan berakibat pada kematian. Komplikasi yang terjadi bisa muncul segera setelah terjadinya serangan jantung. Berikut ini beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat serangan jantung.
  • Gagal jantung. Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak bisa memompa darah ke tubuh secara efektif. Gagal jantung terjadi karena otot jantung telah rusak permanen akibat serangan jantung yang terjadi.
  • Aritmia. Kondisi ketika detak jantung menjadi tidak normal. Jantung berdegup makin kencang hingga akhirnya berhenti berdetak dan terjadi henti jantung atau cardiac arrest.
  • Syok kardiogenik. Kondisi ketika otot jantung rusak parah dan tidak bisa lagi memasok darah ke tubuh dengan baik. Hal ini menyebabkan fungsi tubuh tidak berjalan dengan baik.
  • Jantung ruptur/retak. Kondisi ketika otot, dinding, atau katup jantung sudah retak.
  • Pasien penderita serangan jantung yang disertai komplikasi sering kali meninggal dunia sebelum mereka sampai di rumah sakit.
Pemulihan dan Peluang
Seseorang bisa kembali pulih dari serangan jantung tergantung kepada tingkat kerusakan otot jantung yang terjadi. Ada yang membutuhkan waktu beberapa bulan dan ada pula yang butuh waktu hanya beberapa minggu. Tujuan dari proses pemulihan yang dilakukan adalah:

Mengurangi risiko terulangnya serangan jantung. Hal ini bisa dilakukan dengan perubahan gaya hidup yang dilakukan pasien sendiri. Termasuk di antaranya perubahan menu makanan dan konsumsi obat-obatan.

Mengembalikan kebugaran fisik. Hal ini bertujuan agar Anda bisa kembali melakukan aktivitas sesuai kebutuhan Anda.

Sekitar 33 persen orang yang mengalami serangan jantung akan meninggal. Kematian sering kali terjadi sebelum pasien mencapai rumah sakit, atau dalam satu bulan setelah pasien mengalami serangan jantung. Apabila pasien berhasil bertahan selama sebulan setelahnya, kemungkinan besar mereka untuk bertahan hidup sangat bagus.

Peluang hidup seseorang yang pernah mendapatkan serangan jantung bergantung pada beberapa hal. Pertama adalah usia pasien. Apabila usia orang yang mengalami serangan jantung makin tua, kemungkinan terjadinya komplikasi akan bertambah.

Kedua, tingkat keparahan serangan jantung juga berpengaruh kepada peluang hidup seseorang. Yang paling utama adalah seberapa parah kerusakan otot jantung yang terjadi. Sedangkan yang ketiga, waktu yang dibutuhkan seseorang hingga dia mendapatkan pertolongan saat mengalami serangan jantung. Makin lama penanganan serangan jantung, maka peluang hidupnya akan makin berkurang.

2) Stroke
Stroke merupakan suatu penyakit yang terjadi karena matinya jaringan di otak yang disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen ke otak. Asupan oksigen ke otak kurang dapat terjadi jika pembuluh darah pada otak tersumbat atau salah satu pembuluh darah di otak pecah. Sebuah fakta medis menyatakan bahwa sebagian jaringan otak akan mati setelah 4 – 5 menit tidak mendapatkan pasokan oksigen.

Adanya pembekuan darah pada arteri akan menyebabkan aliran darah menuju otak menjadi terhambat. Jika terjadi kematian jaringan otak, maka jaringan tersebut tidak dapat digantikan. Stroke dapat menyebabkan penderita kehilangan ingatan, kontrol kerja otot, ataupun fungsi kerja saraf. Munculnya gangguan tersebut bergantung pada lokasi terjadinya kerusakan pada otak.